Rabu, 19 Desember 2012

Kenapa Bayi Menagis


Tangisan bayi membuat kita sedih. Memang itulah tujuannya, agar kita melakukan sesuatu untuk membantunya. Bayi menangis karena dia tidak dapat berbicara. Sebagai manusia dia memiliki kebutuhan dan keinginan, namun dia tidak dapat mengekspresikannya. Menangis adalah cara bayi berkomunikasi kepada kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya dan dia memerlukan bantuan. Itu adalah caranya berkata, “tolonglah aku. Ada yang tidak beres di sini.”
Bayi sangat sering menangis di minggu-minggu awal setelah kelahirannya. Setelah itu dia semakin jarang menangis karena sudah dapat berbuat sesuatu untuk dirinya dan mengekspresikan keinginannya dengan cara lain.
Apa saja yang membuat bayi menangis?
1. Kesakitan
Tangisan bayi yang kesakitan berbeda dengan tangisan lain. Tangisannya mendadak dan melengking, seperti ketika anak yang lebih besar menangis karena terluka. Tangisan biasanya berlangsung cukup lama diikuti dengan jeda di mana bayi Anda berhenti untuk bernafas. Dia kemudian mengambil nafas dan menangis lagi untuk waktu lama. Cepatlah bertindak untuk menghilangkan penyebab rasa sakitnya.
2. Lapar
Rasa lapar adalah penyebab utama bayi menangis. Bayi baru lahir cepat merasa lapar sehingga sering sekali minta disusui. Bila tiga atau empat jam telah berlalu sejak terakhir kali dia menyusui dan dia menangis, kemungkinan karena merasa lapar. Pemberian susu akan menghentikan tangisnya. Kadangkala bayi juga ingin menyusu meskipun tidak lapar, hanya untuk mendapatkan rasa aman.
Bila bayi menangis keras dan sulit ditenangkan sehingga tidak dapat disusui, tenangkanlah dulu dengan menyenandungkan lagu dan menimang-nimangnya sampai menjadi tenang. Lalu cobalah memberikan susu. Dia biasanya akan menyusu dengan lahap. Tangisan kerasnya disebabkan oleh rasa lapar yang sangat.
3. Kelelahan/Mengantuk
Kadangkala, kelelahan membuat bayi menangis dan menjadi rewel. Dia akan terus menangis meskipun pun Anda gendong.  Tanda-tanda bayi yang kelelahan adalah penurunan aktivitas, kehilangan minat pada orang dan mainan, menggosok mata, terlihat sayu matanya, dan sering menguap. Jika Anda melihat salah satu tanda itu pada bayi Anda yang menangis, dia hanya perlu tidur. Waktunya untuk tidur!
Tenangkanlah bayi Anda. Senandungkan lagu dan tepuk-tepuk pantatnya dengan pelan dan berirama. Biasanya bayi akan tertidur dalam beberapa menit.
4. Tidak nyaman
Jika bayi tidak nyaman, misalnya karena terlalu basah, kepanasan, kedinginan, atau tertekan, dia biasanya akan menangis sambil menggeliatkan badannya, seperti berusaha menjauhkan sumber ketidaknyamanannya. Cobalah untuk mencari sumber ketidaknyamanannya dan menyingkirkannya.
5. Overstimulasi
Bayi Anda dapat menangis sambil menutup mata atau memalingkan kepala bila mendengar suara yang terlalu keras atau merasa terganggu oleh banyaknya orang yang berusaha mendapatkan perhatiannya. Bawalah dia ke kamarnya dan tenangkan dengan menimang-nimang sampai menjadi tenang atau tertidur.
6. Penyakit
Ketika bayi Anda sakit, dia mungkin menangis dengan erangan yang lemah. Itu adalah caranya berkata, “Aku merasa sedih.” Jika bayi Anda terlihat sakit, ukurlah suhu badannya dan konsultasikan dengan dokter keluarga Anda. Anda terutama harus segera memeriksakannya bila dia menolak minum susu, mengalami masalah pernafasan, demam, muntah (gumoh), perut kembung, kejang dan gejala lainnya.
7. Kesepian
Selain makan dan tidur, bayi juga memerlukan perhatian dan belaian kasih sayang. Bayi seringkali menangis hanya untuk mendapatkan kehangatan pelukan Anda. Berbeda dengan makan dan tidur, yang merupakan kebutuhan fisik dan dampaknya langsung terasa bila bayi tidak mendapatkannya, kebutuhan emosional tidak berdampak langsung. Kekurangan perhatian dan kasih sayang baru akan berdampak dalam jangka panjang. Bila seorang bayi sering dibiarkan terus berteriak dan menangis tanpa ada yang memerhatikan, dia akan berkesimpulan bahwa tidak seorang pun peduli dengannya. Pada akhirnya, dia akan menumbuhkan apatisme untuk meminta pertolongan, yang berdampak buruk bagi hubungannya dengan orang lain. Bila orang tua kadang menanggapi dan kadang tidak, dia akan menyimpulkan bahwa dunia penuh ketidakpastian dan tidak aman baginya. Hal ini juga akan membuatnya sulit mengembangkan kepribadian yang sehat.
Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dapat menjadi tertutup (introvert) dan menarik diri dari pergaulan.
Perlakuan Anda terhadapnya akan membekas dan menjadi contoh baginya dalam memperlakukan orang lain. Karena itu, jangan biarkan bila bayi Anda menangis, meskipun tampaknya “hanya” sekedar ingin mendapat perhatian.
8. Frustrasi
Bayi Anda baru belajar mengontrol tangan, lengan, dan kaki. Dia mungkin berusaha untuk memasukkan jari-jarinya ke mulutnya atau untuk meraih mainan yang sangat menarik, tapi tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama. Dia menangis karena frustrasi tidak dapat melakukan apa yang dia ingin lakukan. Dia hanya membutuhkan sedikit bantuan Anda untuk melakukannya.
9. Khawatir/Takut
Bayi Anda mungkin menangis ketika digendong seseorang yang belum pernah dilihatnya. Dia merasa khawatir atau takut dan mencoba memberitahu Anda dengan menangis. Bayi Anda membutuhkan waktu untuk mengenal orang itu agar tidak lagi takut padanya.
10. Bosan
Bayi Anda yang telah duduk di kursinya selama 15 menit saat Anda asyik berbicara dengan teman Anda mungkin merasa bosan. Dia perlu sesuatu yang baru untuk dilihat atau disentuh dan mengungkapkannya dengan menangis. Memberinya mainan atau mengganti posisi duduknya akan membantu menenangkannya.

| Supported? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar